Pengarang : Syekh Abdullah Fauzi Pasuruan.
قَالَ تَعَالى وَقَدِّمُوا لِأنْفُسِكُم الآية
Allah SWT. Berfirman: Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk diri kalian
أَيْ قَدِّمُوا مَا يُدَّخَرُ لَكُم مِنَ الثَّوَابِ كَالتَّسْمِيَةِ عِنْدَ الجِمَاعِ وَطَلَبِ الوَلَد
maksudnya: Carilah pahala yang tersedia untuk kalian, seperi membaca basmalah ketika bersenggama dan meminta anak
ِرُوِيَ أَنَّ النَّبِي صلى الله عليه وسلم قَالَ مَنْ قَالَ بِسم الله عِندَ الجِمَاع فَأتَاهُ وَلَدٌ فَلَهُ حَسَنَاتٌ بِعَدَدِ أَنْفَاسِ ذَلِكَ الوَلَدِ وَعَدَدِ عَقِبِه إِلَى يَوْمِ القِيَامَة
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang membaca basmalah ketika bersenggama kemudian dia dikaruniai anak maka dia mendapat pahala sebanyak nafas anak tersebut dan keturunannya sampai hari kiamat
وَقَالَ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّم خِيَارُكُم خِيَارُكُم لِنِسَائِهِم الحَدِيث أَوْ كَمَا قَال
Nabi bersabda: Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya
وَلِبَعْضِهِم فِيهَا تَرْتِيبٌ عَجِيب
Dalam masalah ini sebagian ulama’ memiliki urut-urutan yang mengagumkan
وَهُوَ أَنَّ الرَّجُلَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُجَامِعَ زَوْجَتَهُ يَنْبِغِي أَنْ يَقُولَ أَوَّلًا السَّلَامُ عَلَيكُم يَا بَابَ الرَّحْمَة
yaitu ketika suami akan menyetubuhi isterinya hendaknya terlebih dulu ia mengucapkan: keselamat bagi kalian wahai pintu rahmat
فَتَقُولُ زَوْجَتُهُ مُجِيبَةً لَهُ وَعَلَيْكُمُ السَّلَام يَا سَيِّدَ الأَمِين
Lalu isteri menjawab: keselamatan bagi kalian wahai junjungan orang yang terpercaya
فَيَأخُذُ يَدَيْهَا وَيَقُولُ رَضِيتُ بِالله رَبَّا
Selanjutnya suami meraih kedua tangan isterinya seraya mengucap: Aku telah ridho Allah sebagai Tuhanku
ثُمَّ يَغْمِزُ ثَدْيَيْهَا وَيَقُول اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Kemudian ia meremas-remas kedua payudara isterinya sambil mengucapkan: wahai Allah bersalawatlah atas junjungan kita Muhammad dan atas keluarga junjungan kita Muhammad
ثُمَّ يَقَبِّلُ نَاصِيَتَهَا قَائِلًا يَا لَطِيف الله نُورٌ عَلَى نُور شَهِدَ النُّورُ عَلَى مَنْ يَشَاء
kemudian mengecup kening isterinya seraya mengucapkan: wahai Dzat Yang Maha Halus, Cahaya Allah Di atas segala cahaya. Cahaya itu telah menerangi siapa saja yang dikehendakinya.
ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ يُمِيلُ رَأْسَهَا إِلَى الجَانِبِ الأَيْسَرِ وَيَقُولُ فِي سَمْعِكَ الله سَمِيع مُقَبِّلًا وَنَافِخَا أُذُنَهَا اليُمْنَى نَفْخًا يَسِيرًا
kemudian setelah itu suami memiringkan kepala isteri ke arah kiri sambil mengucapkan: “Di dalam pendengaranmu Allah Maha Mendengar” seraya mencium dan meniup telinga sebelah kanan dengan tiupan ringan
َثُمَّ يُمِيلُ رَأْسَهَا إِمَالَةً لَطِيفةً إِلَى الأَيْمَنِ وَيَقُولُ مَا ذُكِرَ فِي أُذُنِهَا اليُسْرَى كَذَلِك
kemudian suami memiringkan kepala isteri dengan pelan pelan ke kanan sambil mengucapkan apa yang telah disebut di telinga kiri
ثُمَّ يُقَبِّلُ عَيْنَيِهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى قَائِلًا اللَّهُمَّ إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا
kemudian ia mengecup kedua mata isterinya yang kanan lalu yang kiri sambil mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya kami bukakan untukmu kemenangan yang nyata
ثُمَّ يُقَبِّلُ خَدَّيْهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى يَقُولُ يَا كَرِيم يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيم يَا الله
kemudian suami mencium kedua pipi isteri, yang kanan lalu yang kiri sambil membaca: Wahai Maha Mulia, Wahai Maha Pengasih, Wahai Maha Penyayang. Ya Allah
ثُمَّ يُقَبِّلُ أَنْفَهَا قَائِلًا عِنْدَ ذَلِكَ فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّةُ نَعِيم
Kemudian mengecup hidungnya seraya mengucapkan: Maka dia memperoleh ketentraman dan keharuman serta surga kenikmatan
ثُمَّ يُقَبِّلُ كَتِفَهَا وَيَقُولُ يَا رَحْمَنُ الدُّنْيَا يَا رَحِيمَ الآخِرَة
kemudian mengecup pundaknya sambil membaca: “Wahai Maha Pengasih di dunia, Wahai Penyayang di akhirat.”
ثُمَّ يُقَبِّلُ رَقَبَتِهَا وَيَقُولُ الله نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأرْض
kemudian mengecup lehernya sambil membaca: “Allah itu cahaya langit dan bumi
ثُمَّ يُقَبِّلُ ذَقَنَهَا وَيَقُولُ نُورُ حَبِيبُ الإيمَان مِن عِبَادِكَ الصَّالِحِين
kemudian mengecup dagunya sambil membaca: “Cahaya kekasih iman di antara hamba-hamba-Mu yang saleh.
ثُمَّ يُقَبِّلُ رَاحَتَيْهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى قَائِلًا عِنْدَ ذَلِكَ مَا كَذَبَ الفُؤَادُ مَا رَأى
Kemudian mengecup kedua telapak tanganya, yang kanan lalu yang kiri sambil membaca: “Hati tidak berdusta terhadap apa yang dilihatnya
ثُمَّ يُقَبِّلُ مَا بَيْنَ ثَدْيَيْهَا وَيَقُولُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي
kemudian mengecup bagian diantara kedua payudara sambil membaca: Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang daripada-Ku
ُثُمَّ يُقَبِّلُ صَدْرَهَا اليُسْرَى بِحِذَاءِ قَلْبِهَا وَيَقُولُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوم
kemudian mengecup dadanya bagian kiri tepat pada hatinya sambil mengucap: “Wahai Maha Hidup, Wahai maha berdiri pada dirinya sendiri.
ثُمَّ يُجُامِع
lalu ia bersenggama
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.