Terjemahan Kitab | Matan Al-Rahbiyyah Makna Pesantren - Nadzam Rahbiyyah Ke 1-26 (Kitabkuning90)

Perhatian: Bila tidak dapat diakses dengan Uc Browser cobalah ganti menggunakan Google Chrome untuk hasil lebih maksimal.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
TERJEMAHAN KITAB| MATAN AL-RAHBIYYAH | ILMU FARAIDH | MANZUMAH ROHBIYAH
Kitab Matan Al-Rahbiyyah
أَوَّلُ مَا نَسْتَفْتِحُ الْمَقالا بِذِكْرِ حَمْدِ رَبَّنَا تَعَالى
“(Bermula) awal ma/urusan yang kami mulai (akan) perkataan (itu tsᾱbit) dengan mengucapkan puji Tuhan kita Yang Maha Tinggi”.
فَالْحمْدُ للهِ عَلَى مَا أَنْعَمَا حَمْداً بِهِ يَجْلُو عَن الْقَلْبِ الْعَمَى
“Maka (bermula) segala puji (itu tsᾱbit) bagi Allah karena ma/nikmat yang diberi (Ia Allah), (sebagai) pujian yang dengannya (pujian) menghilangkan([1]) (Ia Allah) dari hati (akan) kebutaan”
ثُمَّ الصَّلاَةُ بَعْدُ وَالْسَّلاَمُ عَلَى نَبيٍّ دِينُهُ الإِسْلامُ
“Kemudian (bermula) Rahmat sesudahnya (pujian) dan sejahtera (itu tsᾱbit) di atas Nabi yang (bermula) Agamanya (Nabi) itu Islam”
مُحَمَّدٍ خَاتِمِ رُسْلِ رَبِّه وَآلهِ منْ بَعْدِهِ وَصَحْبِهِ
“(Yaitu) Nabi Muhammad penutup segala Rasul Tuhannya (Nabi Muhammad) dan (shalawat dan salam pula) di atas keluarganya (Nabi) dari pada sesudahnya (Nabi) dan (di atas) para sahabatnya (Nabi)”

وَنَسْأَلُ اللهَ لَنَا الإِعَانَهْ فِيما تَوَخَّيْنَا مِنَ الإِبَانَهْ
“Dan kami memohon (akan) Allah untuk kami (akan) prtolongan pada ma/urusan yang kami bersungguh-sungguh([2]) dari pada penjelasan”
عَنْ مَذهَب الإِمَام زَيْدِ  الفَرَضِي إذْ كانَ ذَاكَ مِنْ أَهَمِّ الْغَرَضِ
“dari pendapat Imam Zaid Al-Faradhī([3]), karena adalah demikian (penjelasan)([4]) (itu tsᾱbit) sebagian dari sepenting-penting maksud”
عِلْماً بأَنَّ الْعِلْمَ خَيْرُ مَا سُعِي فِيهِ وَأَوْلَى مَا لَهُ الْعَبْدُ دُعِي
“(Karena)([5]) mengetahui, dengan sesungguhnya ilmu (itu) sebaik-baik ma/urusan yang diusahakan (akan hamba) padanya (ma) dan seutama-utama ma/urusan yang diserukankan akan hamba baginya (ma)”
وَأَنَّ هَذَا الْعِلْمَ مَخْصُوصٌ بِمَا قَدْ شَاعَ فيهِ عِنْدَ كُلِّ الْعُلَمَا
“Dan (mengetahui dengan) bahwa sungguh ini ilmu (itu) yang dikhususkan (akannya ilmu) dengan ma/dalil yang sungguh telah masyhur (ia ma) padanya (ilmu) di sisi semua Ulama”
بأَنَّهُ أَوَّلُ عِلْمٍ يُفْقَدُ في الأَرْضِ حَتَّى لاَ يَكادُ يُوجَدُ
“Dengan bahwa sesungguhnya (ilmu) itu permulaan ilmu yang ditiadakan (akannya ilmu) di bumi hingga tiada hampir (ia ilmu)([6]) itu yang diperdapatkan (akannya ilmu)”

وَأَنَّ زَيْداً خُصَّ لاَ مَحَالَهْ بَمَا حَبَاهُ خَاتَمُ الرِّسَالَهْ
“Dan (mengetahui dengan) bahwa sungguh Imam Zaid (itu) dikhususkan (akannya Imam Zaid) ketiadaan mustahil dengan ma/urusan yang diberi([7]) akannya (ma) oleh Sang Penutup Kerasulan”
مِنْ قَوْلِهِ في فَضْلَهِ مُنَبِّهاً أَفْرضُكُمْ زَيْدٌ وَنَاهِيكَ بِهَا
“dari pada sabdanya (Nabi) pada kelebihannya (Imam Zaid) (hal keadaan Nabi itu) yang memberi peringatan: Bermula yang paling ahli faraid (dari pada) kalian (itu) Zaid dan (bermula)([8]) cukuplah bagimu (itu tsᾱbit) dengannya (perkataan)”
فَكانَ أَوْلَى باتِّبَاعِ التَّابِعِ لاَ سِيَّمَا وَقَدْ نَحَاهُ الشَّافِعِي
“Maka adalah (Ia Imam Zaid) itu yang paling utama dengan mengikuti Tabi’īn, lebih-lebih lagi padahal sungguh diikuti akannya (Imam Zaid) (oleh) Imam Al-Syāfi’ī”
فَهَاكَ فيهِ الْقَوْلَ عَنْ إِيجَازِ مُبَرَّأً عَنْ وَصْمَةِ الإلْغَازِ
“Maka ambillah (oleh mu) padanya (pendapat Imam Zaid) (akan) perkataan dari pda ringkasan, (hal keadaan engkau itu) yang dibebaskan dari ‘aib perkara yang tersembunyi([9])


([1])Yajlū” bermakna “yadzhabu”=menghilangkan, (Al-Rahbiyyah fī ilm al-farā’idh bi syarh sibth al-māridīnī, hal.15)
([2])Tawakha” bermakna “ijtahada”=bersungguh-sungguh, bukan sekedar mengkasad saja tapi juga diiringi dengan kesungguh-sungguhan, (Syarh sibth al-māridīnī, hal.19)
([3]) Maksudnya adalah Zaid Ibn Tsābit yang ahli ilmu farā’idh, (Syarh sibth al-māridīnī, hal.20)
([4]) Musyār ilaih “dzāka” dikembalikan kepada “ibānah”=penjelasan, (Syarh sibth al-māridīnī, hal.20)

([5])’Ilman” adalah maf’ul min ajlih bagi “idz kāna dzāka”, (Al-Rahbiyyah fī ilm al-farā’idh bi syarh sibth al-māridīnī, hal.22)
([6]) Maksudnya "hingga tidak diperdapat lagi ilmu karena wafat para alim ulama", (Al-Rahbiyyah fī ilm al-farā’idh bi syarh sibth al-māridīnī, hal.25)
([7])Haba” bermakna “a’tha”=memberi, (Syarh sibth al-māridīnī, hal.25)
([8])Nahīka” adalah mubtada dan  “bihā” adalah jumlah jar majrur menjadi khabarnya, (Syarh sibth al-māridīnī, hal.25)
([9])Washmah” bermakna “’aib”, dan “al-ilghāz” bermakna “al-amru al-khāfī”-perkara yang tersembunyi, (Syarh sibth al-māridīnī, hal.27-28)

Samsung Galaxy S10 Plus, www.samsung.com
Samsung galaxy s10 plus
باب أسباب الميراث وموانع الإرث
“(Bermula ini itu) bab (pada menyatakan) sebab-sebab waris dan penegah-penegah waris”
أَسْبَابُ مِيرَاثِ الْوَرَى ثَلاَثهْ كلٌّ يُفِيدُ رَبَّهُ الْوِرَاثَهْ
“(Bermula) sebab-sebab waris orang-orang (itu) tiga, (bermula) tiap-tiap (sebab) (itu) memfaedahkan (ia tiap sebab ) (akan) pemiliknya (tiap sebab)[1] (akan) mewarisi”
وَهْيَ نِكَاحٌ وَوَلاَءٌ وَنَسَبْ مَا بَعْدَهُنَّ لِلْمَوَارِيثِ سَبَبْ
“Dan (bermula) dia (sebab-sebab) (itu) nikah dan penguasaan dan keturunan, tiadalah sesudahnya (tiga sebab) bagi mewarisi (itu) sebab lain”
وَيَمْنَعُ الشَّخْصَ مِنْ الْمِيرَاثِ وَاحِدَةٌ مِنْ عِلَلٍ ثَلاثِ
“Dan menegah (akan) seseorang dari mewarisi (oleh) salah satu dari alasan-alasan yang tiga”
رِقٌّ وَقَتْلٌ وَاخْتِلاَفُ دِينِ فَافْهَمْ فَلَيْسَ الشَّكُّ كالْيَقِينِ
“(Bermula salah satunya tiga) (itu) perbudakan, dan pembunuhan, dan berbeda agama, maka fahamilah (oleh mu), maka tiadalah keraguan (itu tsᾱbit) seperti yakin”


([1])Rabbahu” maksudnya sahibnya sebab, I’rabnya adalah maf’ul pertama “yufīdu”, dan “al-wirātsah” adalah maf’ul keduanya, (Al-Rahbiyyah fī ilm al-farā’idh bi syarh sibth al-māridīnī, hal.33)

New performe Samsung galaxy s10 plus, www.samsung.com
Samsung galaxy s10 plus
باب الوارثين من الرجال و الوارثات من النساء
“(Bermula ini, itu) suatu bab (pada menyatakan) ahli waris dari pihak laki-laki dan ahli waris dari pihak perempuan”
وَالْوَارِثُونَ مِنَ الرِّجَالِ عَشَرَهْ أَسْمَاؤُهُمْ مَعْرُوفَةٌ مُشْتَهَرهْ
“Dan (bermula) segala ahli waris dari pihak laki-laki (itu) sepuluh yang (bermula) nama-nama mereka (itu) dimaklumkan lagi masyhur (akannya nama-nama)”

الابن وابْنُ الابْنِ مَهْمَا نَزَلاَ والأَبُ والْجَدُّ لَهُ وَإِنْ عَلاَ
“(Bermula dia sepuluh orang) (itu) anak laki-laki dan anak laki-laki (dari) anak laki-laki, kapan kapan semakin kebawah (ia anak laki-laki), dan (itu) ayah dan kakek baginya (mayit)([1]) sekalipun semakin keatas (ia kakek)”
والأَخُ مِنْ أَيِّ الجِهَاتِ كَانَا قَدْ أَنْزَلَ اللهُ بِهِ الْقُرْآنَا
“Dan (itu) saudara laki-laki dari serimana arah yang ada (ia saudara laki-laki), Sungguh telah menurunkan (oleh) Allah dengannya (ahli waris tersebut) (akan) Al-Quran”
وَابْنُ الأَخِ الْمُدْلِي إِلَيْهِ بالأَبِ فَاسْمَعْ مَقَالاً لَيْسَ باِلمُكَذَّبِ
“Dan (itu) anak laki-laki (dari) saudara laki-laki yang bertalian kepadanya (mayit)[2] dengan se-ayah, maka dengarkanlah (oleh mu) (akan) perkataan yang tiada (ia perkataan) (itu) kedustaan”
وَالْعَمُّ وَابْنُ الْعَمِّ مِنْ أَبِيهِ فَاشْكُرْ لِذي الإِيجَازِ وَالتَّنْبِيهِ
“Dan (itu) Paman dan anak laki-laki (dari) paman, (hal keadaannya paman itu) dari ayahnya (mayit), maka syukurilah (oleh mu) bagi ini ringkasan dan peringatan”

وَالزَّوْجُ وَالْمُعْتِقُ ذُو الْوَلاَءِ فَجُمْلَةُ الذُّكُورِ هَؤُلاءِ
“Dan (itu) suami dan Pemerdeka budak yang mempunyai perwalian, Maka (bermula) keseluruhan pewaris laki-laki (itu) mereka”.
وَالْوَارِثَاتُ مِنَ النِّسَاءِ سَبْعُ لَمْ يُعْطِ أُنْثى غَيْرَهُنَّ الْشَّرْعُ
“Dan (bermula) ahli waris dari pihak perempuan (itu) tujuh yang tidak diberikan (akan) perempuan selain mereka (tujuh orang) (oleh) syara’ “.
بِنْتٌ وَبِنْتُ ابْنٍ وَأُمٌ مُشْفِقَهْ وَزَوْجَةٌ وَجَدَّةٌ وَمُعْتِقَهْ
“(Bermula dia tujuh orang perempuan) (itu) anak perempuan dan anak perempuan (dari) anak laki-laki, dan ibu yang menyayangi (ia ibu) dan istri dan nenek dan perempuan pemerdeka budak”.

Baru... dapatkan gadget terbaru Samsung galaxy s10 plus, www.samsung.com
Samsung galaxy s10 plus
وَالأُخْتُ منْ أَيِّ الْجِهَاتِ كَانتْ فَهَذِهِ عِدَّتُهُنَّ بَانَتْ
“Dan (itu) saudara perempuan dari serimana arah yang ada (ia saudara perempuan), maka (bermula) ini (perempuan yang telah tersebut) (itu) (bermula) bilangan mereka (perempuan) (itu) jelas (ia bilangan)”.


([1]) Dhamir pada kata “lahu” maksudnya mayit, (Syarh sibth al-māridīnī, hal.40)
([2]) Dhamir pada “ilaihi” maksudnya adalah mayit,  (Al-Rahbiyyah fī ilm al-farā’idh bi syarh sibth al-māridīnī, hal.42)

Kunjungi Terjemahan selanjutnya atau lihat daftar isi untuk mendapatkan Terjemahan kitab yang lain.
Jangan biarkan kesalahan semakin membutakan orang lain. Kritik dan saran sobat kami tunggu dikolom komentar, Semoga mudah diakses dengan handphone atau gadget kesayangan anda, terimakasih...,

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama