KEBAIKAN PADA MENGIKUTI ULAMA
SALAF
وَكُنْ كَمَا كَانَ خِيَارُ
الْخَلْقِ ³ حَلِيْـفَ حِلْمٍ
تَابِـعًا لِلْحَقِّ
فَكُلُّ خَيْرٍ فِى اتِّبَاعِ مَنْ
سَلَفْ ³ وَكُلُّ
شَرِّ فِى اتِّبَاعِ مَنْ خَلَفْ
"Dan jadilah kamu itu sebagaimana ada sebaik-baik makhluk (Nabi Muhammad)
itu yang baik seperti lemah lembut lagi yang mengikuti (kamu) bagi kebenaran,
Maka bermula tiap-tiap kebaikan itu sabit pada mengikuti man/ulama yang
terdahulu (ia ulama) dan bermula tiap-tiap keburukan itu sabit pada (mengikuti)
perbuatan baru dari man/ahli bid’ah yang kemudian (mereka ahli bid’ah)”.
وَكُلُّ
هَدْيٍ لِلنَّبِيِّ قَدْ رَجَحْ ³ فَمَا اُبِيْحَ افْعَلْ
وَدَعْ مَالَمْ يُبَحْ
فَتَابِعِ الصَّالِحَ مِـمَّنْ
سَلَفَا ³ وَجَانِبِ الْبِدْعَةَ
مِـمَّنْ خَلَفَا
"Daan bermula tiap-tiap Petunjuk (yang di nisbah) bagi Nabi itu
sungguh kuat (ia petunjuk), maka bemula ma/perkara yang dibolehkan (akannya
perkara) niscaya lakukanlah (oleh mu) dan tinggallah (oleh mu) akan ma/perkara
yang tidak dibolehkan (akannya perkara), Maka ikutilah oleh mu akan orang yang
saleh dari pada man/ulama yang terdahulu (ia ulama) dan jauhilah (oleh mu) akan
bid’ah dari man/ahli bid’ah yang kemudian (ia ahli bid’ah)”.
Bid‘ah
ialah sesuatu yang bertentangan dengan al-qur’ân, hadith, ijma‘ atau qiyas.
PENUTUP
هَذَا وَاَرْجُوْ اللهَ فِى
اْلاِخْلاَصِ³ مِنِ
الرِّيَاءِ ثُّمَ فِى الْخَـلاَصِ
مِنَ الرَّجِيْمِ ثُمَّ نَفْسِى
وَالْهَوَى³ وَمَنْ
يَمِلْ لِهَؤُلاَءِ قَدْ غَـوَى
"(Fahamilah oleh mu) akan ini (semua pembahasan), dan Aku
mengharap akan
Allah pada
keikhlasan/bersih
hati dari riyâ’, kemudian (aku harap) pada kebebasan (perlindungan) dari (syaithan) yang terkutuk, kemudian
dari nafsu dan keinginan jiwa (kepada dunia), dan bermula man/orang yang
cenderung (ia man) bagi demikian (tiga
perkara sebelumnya) itu niscaya sungguh sesat (ia man)".
هَذَا وَاَرْجُوْ اللهَ اَنْ يَمْنَحَنَا ³ عِنْدَ
السُّؤَالِ مُطْلَقًا حُجَّتَنَا
"(Bermula
pemintaanku) itu ini (harapan sebelumnya), Dan aku juga berharap akan Allah akan bahwa memberi (Ia Allah) akan kita ketika ditanyai (oleh
orang lain) akan hujjah/argumentasi kita secara muthlaq/umum".
ثُمَّ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
الدَّائِمُ ³ عَـلَى نَّبِيٍّ دَأْبُهُ
الْـمَرَاحِمِ
مُحُمَّدٍ وَصَحْبِهِ وَعِتْرَاتِـهْ
³ وَتَـابِعِ
لِنَهْجِهِ مِنْ اُمَّـتِهْ
"Kemudian bermula
rahmat dan sejahtera yang senantiasa (ia tiap-tiap rahmat dan kesejahteraan) itu
sabit di atas Nabi yang bermula adat kebiasaannya
(Nabi) itu dirahmati, (siapkah beliau ?) Nabi Muhammad, dan (bermula rahmat dan
sejahtera pula) di atas sahabatnya (Nabi) dan Ahli bait/keluarganya (Nabi) dan
di atas orang-orang yang mengikuti bagi jalannya (Nabi) dari pada umatnya
(Nabi)”.
TERIMAKASIH...
TERIMAKASIH...