Terjemahan Kitab Khamsatun Mutun | Matan Jauharah Tauhid | Makna Dayah Aceh | Kebaikan Pada Mengikuti Ulama Salaf - Khatimah Kitab | Nazham Ke 127 s/d 136 (Kitabkuning90)

KEBAIKAN PADA MENGIKUTI ULAMA SALAF

وَكُنْ كَمَا كَانَ خِيَارُ الْخَلْقِ ³   حَلِيْـفَ حِلْمٍ تَابِـعًا لِلْحَقِّ
فَكُلُّ خَيْرٍ فِى اتِّبَاعِ مَنْ سَلَفْ ³      وَكُلُّ شَرِّ فِى اتِّبَاعِ مَنْ خَلَفْ

"Dan jadilah kamu itu sebagaimana ada sebaik-baik makhluk (Nabi Muhammad) itu yang baik seperti lemah lembut lagi yang mengikuti (kamu) bagi kebenaran, Maka bermula tiap-tiap kebaikan itu sabit pada mengikuti man/ulama yang terdahulu (ia ulama) dan bermula tiap-tiap keburukan itu sabit pada (mengikuti) perbuatan baru dari man/ahli bid’ah yang kemudian (mereka ahli bid’ah)”.
Terjemahan Kitab Khamsatun Mutun | Matan Jauharah Tauhid | Makna Dayah Aceh | Khatimah Kitab

وَكُلُّ هَدْيٍ لِلنَّبِيِّ قَدْ رَجَحْ ³   فَمَا اُبِيْحَ افْعَلْ وَدَعْ مَالَمْ يُبَحْ
فَتَابِعِ الصَّالِحَ مِـمَّنْ سَلَفَا ³   وَجَانِبِ الْبِدْعَةَ مِـمَّنْ خَلَفَا

"Daan bermula tiap-tiap Petunjuk (yang di nisbah) bagi Nabi itu sungguh kuat (ia petunjuk), maka bemula ma/perkara yang dibolehkan (akannya perkara) niscaya lakukanlah (oleh mu) dan tinggallah (oleh mu) akan ma/perkara yang tidak dibolehkan (akannya perkara), Maka ikutilah oleh mu akan orang yang saleh dari pada man/ulama yang terdahulu (ia ulama) dan jauhilah (oleh mu) akan bid’ah dari man/ahli bid’ah yang kemudian (ia ahli bid’ah)”.
Bid‘ah ialah sesuatu yang bertentangan dengan al-qur’ân, hadith, ijma‘ atau qiyas.

PENUTUP

هَذَا وَاَرْجُوْ اللهَ فِى اْلاِخْلاَصِ³  مِنِ الرِّيَاءِ ثُّمَ فِى الْخَـلاَصِ
مِنَ الرَّجِيْمِ ثُمَّ نَفْسِى وَالْهَوَى³  وَمَنْ يَمِلْ لِهَؤُلاَءِ قَدْ غَـوَى

"(Fahamilah oleh mu) akan ini (semua pembahasan),  dan Aku mengharap akan Allah pada keikhlasan/bersih hati dari riyâ’, kemudian (aku harap) pada  kebebasan (perlindungan) dari (syaithan) yang terkutuk, kemudian dari nafsu dan keinginan jiwa (kepada dunia),  dan bermula man/orang yang cenderung (ia man) bagi demikian (tiga perkara sebelumnya) itu niscaya sungguh  sesat (ia man)".

هَذَا وَاَرْجُوْ اللهَ اَنْ  يَمْنَحَنَا ³   عِنْدَ السُّؤَالِ مُطْلَقًا حُجَّتَنَا
"(Bermula pemintaanku) itu ini (harapan sebelumnya), Dan aku juga berharap akan  Allah akan bahwa  memberi (Ia Allah) akan kita ketika ditanyai (oleh orang lain) akan hujjah/argumentasi kita secara muthlaq/umum".

ثُمَّ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ الدَّائِمُ ³   عَـلَى نَّبِيٍّ دَأْبُهُ الْـمَرَاحِمِ
مُحُمَّدٍ وَصَحْبِهِ وَعِتْرَاتِـهْ ³   وَتَـابِعِ لِنَهْجِهِ مِنْ اُمَّـتِهْ

"Kemudian bermula rahmat dan sejahtera yang senantiasa (ia tiap-tiap rahmat dan kesejahteraan) itu sabit di atas Nabi yang bermula adat kebiasaannya (Nabi) itu dirahmati, (siapkah beliau ?) Nabi Muhammad, dan (bermula rahmat dan sejahtera pula) di atas sahabatnya (Nabi) dan Ahli bait/keluarganya (Nabi) dan di atas orang-orang yang mengikuti bagi jalannya (Nabi) dari pada umatnya (Nabi)”.

TERIMAKASIH...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama