VIRAL, SEORANG SANTRI BANGGA MEMAKAI SARUNG DAN PECI KETIKA JALAN-JALAN DI JERMAN

HIJRAH.COM - Salah satu hal yang menjadi identitas bangsa Indonesia adalah karakter santrinya. Hal inilah yang membuat alumnus Program Studi Ilmu Politik Universitas Brawijaya Muhammad Abdullah Syukri 'iseng' jalan-jalan di tengah kota di Jerman dengan menggunakan atribut ala santri.
VIRAL, SEORANG SANTRI BANGGA MEMAKAI SARUNG DAN PECI KETIKA JALAN-JALAN DI JERMAN

Dengan memakai songkoh, sarung dan pakaian khas santri, dia sempat membuat geger santri-santri nusantara dengan fotonya itu hingga sempat viral di berbagai media sosial. Bagaimana tidak, pria yang kini tercatat sebagai mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Politik University of Duisberg-Essen Jerman ini ingin memperkuat identitas pemuda Indonesia di Negeri seberang.

"Saya sadar bukan satu-satunga orang NU (nahdlatul Ulama) yang kuliah di Barat. Tapo cukup bertanya-tanya juga ketika banyak santri yang jadi kebarat-baratan di sini. Padahal orang-orang sana (Jerman) bangga dengan identitasnya. Jangankan santri dengan Islam Nusantara aja mereka (penduduk Jerman) nggak tau," terang pria yang akrab disapa Abe ini, seperti dilansir dari laman muslimmoderat.net.

Abe yang dalam foto tersebut dengan percaya diri mengenakan kemeja batik coklat bermotif mega mendung dengan mengenakan sarung lengkap dengan peci hitam dan kaca mata hitam. Dia mengenakan pakaian ala santri saat berjalan-jalan di Kota Koln Jerman.

Abe mengaku tidak mempermasalahkan. Sebab, menurutnya karakter orang-orang Jerman yang cuek menjadi salah satu alasan minim respon dari sekitar. "Ada sih beberapa yang tanya ini baju apa. Pas dijelasin mereka cuman meng-oh, gitu aja. Tapi karena dasarnya orang sana cuek-cuek. Banyak yang nggak tau kalau ini pakaian dari Indonesia," terang Abe.

Abe mengaku bahwa ia sudah terbiasa hidup di lingkungan Pondok Buntet Cirebon ini sehingga apa yang dilakukannya hanya biasa saja namun mendapat respon berlebihan dari orang-orang di Indonesia.

Aksi individu pria yang berusia 26 tahun ini berdampak pada santri-santri yang mengenyam pendidikan di luar negeri. Baru-baru ini mereka berlomba-lomba berfoto mengenakan sarung di pusat kota tempat mereka belajar. Ia akhirnya menginspirasi para santri di seluruh dunia ini akhirnya membawa spirit kepercayaan diri baru bagi santri-santri NU di luar negeri.

"Dampaknya ternyata bukan di orang Jermannya. Tapi justru di santri-santri yang sekolah di luar negeri. Terkahir aku lihat mereka malah bikin challenge pakai sarung di negara-negara tempat mereka belajar. Nggak nyangka aja dampaknya bakal seperti ini," pungkas putra KH Hasanuddin Kriyani tersebut.

Sumber: LADUNI.ID

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama