APA BENAR, WANITA SEDANG HAID TETAP WAJIB IMSAK, TIDAK BOLEH MAKAN DAN MINUM KETIKA BULAN PUASA

HIJRAH.COM-Ummat islam di seluruh dunia sekarang ini  sedang melakukan salah satu ibadah wajib yang permulaan di syariatkannya adalah pada bulan syakban tahun kedua hijriyah. Dalam puasa seorang Muslim dididik untuk menghindari segala perbuatan yang tercela. Dapat mengendalikan lidahnya dari mengeluarkan kata-kata kotor, kata yang menyinggung orang lain, atau menggunjingkan orang lain.
APA BENAR,  WANITA SEDANG HAID TETAP WAJIB IMSAK, TIDAK BOLEH MAKAN DAN MINUM KETIKA BULAN PUASA

Banyak sekali sebutan-sebutan  yang melekat pada Bulan ramadhan ini yang menunjuki pada keunggulan dari sudut masing-masing nama tersebut, ada sebutan dengan sayyidus syuhur, atau panglimanya bulan, karena kelebihan dan keagungannya tidak terdapat pada bulan yang lain. Ramadhan dengan kekhususan ibadah didalamnya, maka ia disebut dengan syahrul ibadah (bulan ibadah).

Didalam bulan Ramadhan ada ibadah wajib khusus yaitu puasa pada siang harinya, dan ada ibadah sunnat khusus yaitu shalat taraweh diwaktu malam hari, dan ada juga amal keihsanan yang sangat di tuntut   juga untuk  lakukan  sesama hamba Allah,seperti: bersedekah pada fakir miskin, menyediakan menu berbuka puasa, dan lain-lain.

Rasulullah saw bersabda:”Siapa saja yang memberi makan untuk berbuka puasa, bagi orang yang berpuasa, maka kepadanya diberikan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Dan orang yang memberikan makanan berbuka puasa, baginya pahala sama dengan pahala orang puasa itu, sedangkan ia tidak mengurangi pahala orang yang puasa sedikitpun.”(HR.Turmuzi).

Hukum Imsak Bagi Wanita Yang Berhaid
Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga akan tetapi  dalam berpuasa perlu juga  mengendalikan seluruh anggota badan bahkan hati, dari virus-virus yang mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa. Wanita yang berhaid dan Nifas, dilarang berpuasa serta tidak wajib Imsak, tetapi hanya wajib mengqadhakannya saja. Imsak yang dimaksudkan disini adalah menahan diri dari makan dan minum saja.

Tersebut didalam kitab Umairah Juz II, Hal 65:”Orang musafir dan  telah menetap atau sampai tujuannya sesudah berbuka puasa, dan orang sakit yang sembuh sesudah berbuka puasa  tidak diwajibkan Imsak pada separuh hari lagi," 

Namun hanya disunnahkan imsak bagi wanita yang berhaidh atau nifas bila darahnya berhenti pada pertengahan hari, sebagaimana tersebut di dalam kitab I’anatuth Thalibin, Juz II, Hal 238, “Disunatkan Imsak bagi orang yang sakit bila telah sembuh, musafir yang telah sampai tujuan, dan orang Haid yang berhenti darahnya pada pertengahan hari.”
وندب إمساك لمريض شفي ومسافر قدم أثناء النهار مفطرا وحائض طهرت أثناءه

Keterangan yang sama dengan diatas dapat  lihat juga dalam kitab Al-Iqnak, Hal 245, dan kitab Bujairimi Alal Khathib, Juz II, Hal 4.

Kesimpulan
Wanita berhaid dan nifas haram berpuasa sekaligus juga tidak sah, adapun Imsak bagi wanita yang sedang berhaid dan nifas tidak wajib dan juga tidak disunatkan.
Wanita yang darah haid dan nifasnya  berakhir pada siang hari maka disunnatkan Imsak baginya hingga sampai waktu berbuka puasa.

Hasbunallah wanikmal wakil Nikmal maula wanikmal Nashir, wahdina ila syirathil mustaqim.
Wassalam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama