UWAIS AL-QARNI SANG PEMUDA MISKIN YANG TERKENAL DILANGIT
Tidak banyak yang tahu kemuliaan
Uwais Al-Qarni. Seorang pemuda miskin asal Yaman yang tidak dikenal di bumi,
namun terkenal di langit. Ia berasal dari Qabilah Murad, lalu dari Qarn. Qarn
sendiri adalah bagian dari Murad.
Uwais Al-Qarni sangat dicintai
Rasulullah SAW dan penghuni langit. Dalam sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan
Imam Muslim: “Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang
bernama Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya
ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian,”
demikian sabda Nabi kepada Umar bin Khattab.
Uwais Al-Qarni berpenyakit sopak,
tubuhnya belang-belang. Meskipun cacat, ia adalah pemuda yang saleh dan sangat
berbakti kepadanya ibunya. Ibunya adalah seorang perempuan tua lumpuh. Uwais
tak pernah lelah merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Hanya satu
permintaan yang sulit ia kabulkan.
"Anakku, mungkin Ibu tak lama
lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan
haji," pinta Ibunya.
Uwais terkejut, perjalanan ke
Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang
biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat
miskin dan tak memiliki kendaraan.
Uwais terus berpikir mencari jalan
keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu
itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Subhanallah, ternyata Uwais
membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak-balik menggendong
anak lembu itu naik turun bukit. "Uwais gila.. Uwais gila..." kata
orang-orang. Ya, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.
Tak pernah ada hari yang
terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu
makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena
latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.
Setelah 8 bulan berlalu, sampailah
musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 Kg, begitu juga dengan otot Uwais
makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang
apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk
menggendong Ibunya.
Uwais menggendong ibunya berjalan
kaki dari Yaman ke Mekkah. Alangkah besarnya cinta Uwais kepada ibunya. Ia rela
menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.
Uwais berjalan tegap menggendong
ibunya tawaf di Ka'bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata ketika melihat
Baitullah. Di hadapan Ka'bah, ibu dan anak itu berdoa. "Ya Allah, ampuni semua
dosa ibu," kata Uwais. "Bagaimana dengan dosamu?" tanya ibunya
heran.
Uwais menjawab, "Dengan
terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang
akan membawaku ke surga."Itulah keinginan Uwais yang tulus dan penuh
cinta. Allah Swt pun memberikan karunia-Nya, Uwais seketika itu juga
disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih di
tengkuknya.Hikmah dari disisakannya bulatan putih di tengkuk itu sebagai tanda
bagi Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW
untuk mengenali Uwais.Umar dan Ali sengaja mencari Uwais di sekitar Ka'bah
karena Rasullah SAW berpesan: "Di zaman kamu nanti akan lahir seorang
manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang
dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu,
carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia mintalah doa untuk kamu berdua."
Kisah Pertemuan Umar dengan Uwais
Al-Qarni
Dikutip dari Rumaysho, Usair bin
Jabir berkata, ‘Umar bin Al Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan
dari Yaman, ia bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama Uwais
bin ‘Amir?” Sampai ‘Umar mendatangi ‘Uwais dan bertanya, “Benar engkau adalah
Uwais bin ‘Amir?” Uwais menjawab, “Iya, benar.” Umar bertanya lagi, “Benar
engkau dari Murod, dari Qarn?” Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau
dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar satu dirham.”
Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau
punya seorang ibu?” Uwais pun menjawab, “Iya.”
Lalu Umar berkata, “Aku pernah
mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais
bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad
kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali
bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya.
Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta.
Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah
padanya.”
Umar pun berkata, “Mintalah kepada
Allah untuk mengampuniku.” Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan
pada Allah. Umar kemudian bertanya kepada Uwais, “Engkau hendak ke mana?” Uwais
menjawab, “Ke Kufah”.
“Bagaimana jika aku menulis surat
kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?” kata Umar. Uwais
Al-Qarni menjawab, “Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin).”
Kata Imam Nawawi, Uwais adalah
orang yang menyembunyikan keadaan dirinya. Rahasia yang ia miliki cukup dirinya
dan Allah yang mengetahuinya. Tidak ada sesuatu yang nampak pada orang-orang
tentang dia. Itulah yang biasa ditunjukkan orang-orang bijak dan wali Allah
yang mulia.
Wallahua'lam...
Tags:
KHAZANAH