ILMU SHARAF SANTRI ACEH, CARA MENG-'ILLAT RAMA ( رَمَي) Dengan Benar Dan Sempurna

Cara meng-'illat  "rama"  ( رَمَي) dengan benar dan sempurna.
SEPELE Tapi Tak Semua Santri INGAT.
ILMU SHARAF SANTRI ACEH, CARA MENG-'ILLAT RAMA ( رَمَي) Dengan Benar Dan Sempurna

Bagi akhi dan ukhti para kaum sarungan... mungkin kalau disuruh meng-'illat katimat  رَمَي  sangat mnganggap mudah dan sepela sekali, sehingga kebanyakan santri kelas satu langsung menjawab: dari bentuk asalnya yaitu "ramaya" ( رَمَيَ ) meninjau undang-undang ilmu sharaf, apabila terdapat huruf "ya" yang berharkat, sedangkan sebelumnya adalah huruf yang berharkat fatah, maka ya tersebut dipalingkan menjadi alif, jadilah  رَمَي .
Padahal yah sobat... untuk proses 'illat nya tidaklah sesingkat itu, tapi banyak proses-proses 'illat yang lain.

Misalnya... Apakah asal dari huruf ilat yang ada pada rama ( رَمَی ), nah ini perlu untuk di jelaskan terlebih dahulu dalam proses 'illat.

Oleh karena itu, disini mlalui catatan yang singkat ini ane ingin berbagi buat temen-temen yang baru belajar 'illat, bagaimana caranya meng-illat kalimat dengan baik, benar dan sempurna.

Untuk lebih mudah, ane buat poin-poin penting proses 'illat tersebut dalam bentuk 5 pertanyaan yang jikalau sohib sekalian bisa menjawabnya, berarti sohib skalian otomatis juga pasti bisa meng-illatnya dengan sempurna.

Berikut 5 pertanyaannya:

1. Apakah asal dari huruf ilat yang terdapat pada "rama" ( رَمَی ) ?

2. Mengapa dari bentuk asal ramaya ( رَمَيَ ) bisa berubah menjadi rama ( رَمَا ) yang mu'tal alif ?

3. Mengapa huruf "ya" yang berharkat fatah dipalingkan menjadi alif ?

4. Kemanakah harkat fatah yang ada pada huruf "ya" setelah dipalingkan menjadi alif ?

5. Mengapa alif pada rama ( رَمَا ) yang mu'tal alif ditulis dalam bentuk yaa ?

Sebagai jawabannya dan juga sekaligus cara meng-'illatnya sebagai berikut sobat...

1. Apakah asal dari huruf ilat yang terdapat pada "rama" ( رَمَی ) ?
Jawab: Asalnya adalah mu'tal ya, yaitu رَمَيَ , karena nampak pada masdarnya yaitu  رَمْيًا  رَمْيَۃً,  bukan mu'tal "waw" seperti  رَخَا  asalnya  رَخَوَ  dan mashdarnya  رَخَوَۃً .

2. Mengapa dari bentuk asal ramaya ( رَمَيَ ) bisa berubah menjadi rama ( رَمَا ) yang mu'tal alif ?
Jawab: karena menurut undang-undang ilmu sharaf, apabila terdapat huruf "ya" yang berharkat, sedangkan sebelumnya adalah huruf yang berharkat fatah, maka ya tersebut dipalingkan menjadi alif.

3. Mengapa huruf "ya" yang berharkat fatah dipalingkan menjadi alif ?
Jawab: Karena untuk menyesuaikan dengan harkat fatah sebelumnya, dan harkat fatah menjadi sesuai dengan adanya huruf alif didepannya, maka "ya" tersebut dipalingkan menjadi alif.

4. Kemanakah harkat fatah yang ada pada huruf "ya" setelah dipalingkan menjadi alif ?
Jawab: harkat fatah "ya" tersebut dengan secara tidak langsung akan hilang sendirinya ketika disebutkan huruf "ya" berpaling menjadi alif, karena alif adalah huruf yang kosong dari harkat dan tidak bisa menerima harkat.

5. Mengapa alif pada rama ( رَمَا ) yang mu'tal alif ditulis dalam bentuk yaa ?
Jawab: karena untuk menunjukkan huruf dasarnya adalah mu'tal "ya".

Bila kita satukan kelima jawaban diatas, maka akan memnjadi cara meng-'illat  رَمَی  yang sempurna,
demikianlah lebih kurangnya:

 "Rama" ( رَمَی ) Asalnya adalah fi'il madhi mu'tal "ya", yaitu رَمَيَ , karena nampak pada masdarnya yaitu  رَمْيًا  رَمْيَۃً,
dari bentuk asal ramaya ( رَمَيَ ) bisa berubah menjadi rama ( رَمَا ) yang mu'tal alif, karena menurut undang-undang ilmu sharaf, apabila terdapat huruf "ya" yang berharkat, sedangkan sebelumnya adalah huruf yang berharkat fatah, maka ya tersebut dipalingkan menjadi alif,
Karena untuk menyesuaikan dengan harkat fatah sebelumnya, dan harkat fatah menjadi sesuai dengan adanya huruf alif didepannya, maka "ya" tersebut dipalingkan menjadi alif.

Terimakasih. Salam santri Indonesia...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama